6-Making Grandchildren

499 Kata
6-making grandchildren Arika Menelan Salivanya susah. Devan mendekatkan wajah nya pada arika. Devan mencium wajah arika panas. Arika terpaku ia tidak bisa mengimbangi permainan panas devan. Meskpiun otak arika menolak tapi tubuh nya menginginkan ini. Devan terus mengecap bibir arika ganas. Ya tuhan sadarkan aku!. Arika membantin di sela ciuman panas mereka. Tangan devan tak tinggal diam. Ia meremas b****g sintal arika. Arika hampir mendesah tapi devan kembali mencium bibirnya. Lama mereka berciuman devan membopong tubuh arika. Arika mengalungkan tangannya di leher devan. Devan memasuki kamar nya. Mereka masih berciuman. Arika sudah pasrah dengan perlakuan devan yang benar-benar membuatnya tak berkutik. Dan terbuai oleh ciuman panas devan. Devan merebahkan tubur arika. Ia melepaskan pagutan pada bibir arika. Nafas mereka memburu. Devan menatap arika lekat seolah bertanya apakah boleh ia melakukan nya?. Arika mengangguk. Shit! Aku tidak mampu menahan diriku dari pesona devan kali ini. Dia benar-benar membuatku gila. Arika meruntuki dirinya. Namun beberapa detik kemudian devan kembali mencium arika. Mengecap leher jenjang putih nya. Dan meninggalkan beberapa kissmark disana. "dheev" tak sadar arika mendesah di sela cumbuan devan. Hal itu semakin membuatb devan bersemangat untuk b******a. Dengan arika. Dari leher kini devan turun ke d**a arika. Devan menarik kaos arika. Arika reflek mengangkat tangan nya. Devan memandangi tubuh arika. Selama mereka berpacaran memang devan sering b******u dengan arika. Namun kali ini yang paling jauh. Arika merona karena devan memandang nya dengan tatapan kagum. Devan meremas p******a sintal arika yang masih tertutup bra hitam nya. Arika menggigit bibirnya menahan suara desahan. "mendesahlah arika" devan hendak membuka pengait bra arika. And "devan!, arika!" Arika tersentak ia langsung menjauhkan devan dari atasnya. Devan yang limbung. Langsung terjatuh ke bawah kasur nya. Arika dengan cepat menutup tubuhnya dengan selimut tebal devan. "haii, kalian dimana!" Devan mendesah. Baru saja ia ingin melakukan hal yang ingin selalu dirinya lakukan pada arika harus terhenti. Karena suara itu, suara kedatangan mommy. Tok! Tok! Tok! Arika melirik devan. Menyuruh devan keluar dengan matanya. Devan mendesah. Oh ayolah ia baru saja ingin memuaskan adik kecil nya. Namun apa ini?, ia harus menenangkan nya lagi. Yang kesekian kalinya!. Devan membuka sedikit pintu kamar nya. Tak mungkin ia memperlihatkan arika yang setengah naked pada mommy rose. "devan, mommy nyariin kamu. Kamunya malah di kamar. Mana arika?" tanya mommy bertubi-tubi. "oh, arika" balas devan santai. Mommy memperhatikan wajah devan yang terlihat berkeringat. "wajah kamu kenapa keringetan?, oh ya ini kenapa baju kamu jadi acak-acakan?" Devan membuang nafasnya. Mommy memincingkan matanya. Tanpa aba-aba Ia langsung masuk kekamar devan. Devan membiarkan saja. Karena dengan ini caranya untuk menikahi. Arika semakin cepat bukan? Mommy membulatkan matanya melihat arika. Yang sedang menutup tubuhnya dengan selimut. Arika meringis. Pasti mommy akan marah paraku, oh arika kau seperti jalang sekarang. Devan menghampiri mommy rose. Untuk sejajar dengan nya. Mommy rose bertepuk tangan. Devan dan arika sama-sama mengernyit heran. "jadi gini ya, kalian bikin cucu tanpa sepengetahuan mommy" Arika rasanya ingin terbatuk mendengar ucapan mommy rose. "in-ini gak seperti--" Baru saja arika ingin menjelaskan mommy langsung memotong. "arika kamu enggak perlu ngelak lagi." "jika kalian ingin membuat cucu, kalian harus menikah dulu. Apa kalian mau mempunyai anak tanpa ikatan pernikahan?" jelas mommy. Arika memijit pelipisnya yang sedikit sakit. Devan tersenyum miring. Akhirnya, aku dan arika akan segera menikah. Pikir devan senang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN