Elena duduk di atas ranjangnya sambil merajut dengan benang rajut. Dengan merajut, Elena harap bisa mengurangi rasa gelisahnya. Meskipun saat ini, hatinya benar-benar tidak tenang. "Elena bukan pembantu! Dia adalah istriku!" Tiba-tiba Elena terlintas pengakuan Alan pada Belinda tadi. Saat mengingatnya, Elena menjadi tertegun, juga tersipu. Alan benar-benar gentleman, memberitahu tunangannya soal hubungan rahasianya. Lagi-lagi, Elena merasakan pergelutan hati yang ada di dalam hatinya. Satu sisi, Elena merasa sikap gentle Alan yang berani dan tegas. Di sisi lain, Alan meninggalkannya dengan tunangannya begitu saja tanpa memberitahu kabar padanya. Elena kemudian melihat ke arah jam dinding. Di sana sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Padahal, tadi sejak Alan membawa Belinda pergi