64~ Firasat Seorang Ibu

1204 Kata

Andini mengusap punggung putrinya dengan sayang, membiarkannya tanpa bertanya hingga beberapa saat kemudian Mita yang lebih dulu mengurai pelukan. Andini menghapus air mata yang membasahi pipi putrinya. "Kenapa nangis gini?" "Aku minta maaf, aku banyak salah sama Mama. Aku jadi kuwalat sekarang," ujar Mita, mungkin apa yang terjadi padanya sekarang adalah karma karena ia telah membohongi orangtua. "Sudah, jangan nangis. Masa baru dikasih demam aja langsung mikir kuwalat." Andini menghapus jejak air mata di pipi sang anak. "Biasanya kalau sakit Mama yang selalu jagain aku." "Sekarang kan udah ada suami kamu yang jagain. Mama yakin dia pasti jagain kamu sepenuh hati, lagi pula Wira itu suami pilihan kamu harusnya kamu seneng dijagain sama dia." "Tapi aku gak biasa," kilah Mita. Andini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN