"Ra, aku tanya kamu lho." Mita duduk sambil menatap tajam ke arah suami yang sedang mengemudi.
Untuk sepersekian detik raut wajah pria itu terlihat menegang tetapi di detik berikutnya ia sudah bisa mengendalikan diri. Menepikan kendaraan dan berhenti di bahu jalan.
"Bisa tolong kasih dulu air minumnya?" Ia memang tidak bisa makan cabe rawit utuh meskipun tidak anti dengan rasa pedas.
Mita menyodorkan botol air mineral tanpa sepatah kata pun terucap. Tatapannya masih tertuju pada pria yang kini sedang meneguk minuman.
"Jadi?" Mita melipat kedua tangan di depan dadda seraya menatap tajam pada suami yang sudah selesai minum. "Itu baju siapa?"
Setelah menutup botol minum, Wira meletakkannya di samping kursi. "Itu untuk Dion. Kamu tau sendiri dia merengek terus pengen sekolah pakai seragam
