"Kamu udah pulang, Fan? Maaf, kamu pasti terkejut melihat aku di sini," jawab Nisa seketika berdiri tegak menatap wajah Irfan yang masih berdiri tepat di depan pintu. Bukannya menjawab pertanyaan Nisa dan sang ibu, yang dilakukan oleh Irfan adalah berjalan mendekati Karlina lalu segera meraih tubuhnya yang tengah duduk di kursi roda. Ia menggendong sang ibu lalu membawanya masuk ke dalam kamar dan membaringkannya di atas ranjang. Irfan seperti tengah menahan rasa kesal, wajahnya nampak di tekuk juga terlihat dingin. Sepertinya, pria itu merasa terusik dengan kehadiran Nisa dikediamannya. Nisa tentu saja dapat menyadari hal itu karena dengan hanya melihat sekilas saja, ia sudah dapat menebak bahwa pria yang ia sukai itu merasa tidak berkenan dengan kehadirannya. "Apa kamu marah karena ak