Dua hari sejak Lucas mengingatkan agar Daniel pergi ke tempat dokter Raina lagi, dan sampai sekarang Daniel belum menuruti ucapannya. Lucas juga tidak ingin memaksa Daniel karena tak mau membuat cowok itu merasa tidak nyaman. Cowok berkulit tan itu berdiri di balkon kamarnya, matahari hampir tenggelam di ujung barat, netranya menikmati keindahan semburat jingga yang muncul. “Andai hidup gue bisa seindah semburat jingga itu” gumam bibir tebalnya. Senyum tipis muncul, “Andai gue bisa seperti Daniel, bisa cerita setiap masalah yang dia punya. Sedangkan gue,” Lucas menarik nafas panjang. “Gue nggak bisa” Selalu dan selalu Lucas membandingkan dirinya sendiri dengan Daniel, seolah tolak ukur perasaannya dan kebebasannya adalah kehidupan Daniel. Padahal entah disadari atau tidak, mereka berdua