Seperti hari-hari yang biasa dilalui Sasha, jika sudah menekuni pekerjaannya pasti akan fokus hingga pria yang ada di hadapan mejanya diabaikannya, kecuali ... BRAK!! “Astaghfirullah, kodok loncat ... eeh kodok lo loncat,” pekik Sasha sampai notebook miliknya ikutan loncat dari meja saking kaget mendengar suara gebrakan di mejanya. Pria yang ada di hadapannya hanya menatap datar, dan salah satu tangannya berkacak pinggang. Wanita berkacamata itu memungut notebooknya yang sudah terjun bebas ke daratan dengan gaya bebasnya, lalu kembali menatap wajah pria yang masih belum bergerak di depan meja kerjanya. “Eh ... Pak Bos sudah datang, selamat pagi,” sapa Sasha begitu ramah. “Masuk ke dalam!” perintah Rayyan dengan tegasnya, kemudian dia bergerak menuju ruang kerjanya. Sasha melayangkan