Tanpa disadari oleh Kay maupun Alvaro. Ada sesosok perempuan yang memunggunginya yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan diantara mereka. Sosok perempuan itu adalah Kirana. Setiap kalimat yang di lontarkan Al sungguh benar-benar menyayat hatinya. Ada rasa benci dan marah yang berkecamuk menjadi satu di dalam hatinya. Tak lama setelah mereka pergi, Kirana pun ikut bangkit lalu pergi keluar dari Café. Satu jam kemudian, Kirana sampai di rumahnya yang besar namun sepi dan hening. Di rumahnya hanaya ada tiga orang yang merupakan keluarga inti. Kirana memang anak satu-satunya yang lahir dari sepasang suami istri yang sudah lama mengharapkan kehadiran seorang anak. Sejak ia lahir, Kirana hidup serba kecukupan. Seluruh kebutuhannya selalu dipenuhi, bukan hanya kebutuhan namun setiap keinginan