Kay dan Aretha berada di salah satu pusat perbelanjaan di Ibu kota. Tepatnya berada disalah satu butik terkenal di daerahnya. Kay meminta Aretha memakai beberapa pakaian sesuai dengan seleranya dan kemudian membayarnya. "Kay, kau aku bisa membayarnya sendiri. Aku ini pekerja dan aku punya penghasilan. Kau tidak usah seperti itu kepadaku." Ujar Aretha jengkel. Sudah beberapa jam yang lalu Kay selalu mengambil barang-barang wanita yang menurutnya bagus dan membelikannya untuk Aretha. "Aku ingin memperlakukanmu sebagai wanitaku yang paling istimewa." Ujarnya lembut sambil mengelus pipi Aretha. Aretha tidak bisa berkomentar lagi. hanya mendengus napas sebal. "Sudah selesai?" tanya Aretha. "Sudah, terakhir kita makan dulu ya sebelum pulang." Ajak kay menggandeng tangan Aretha. Aretha meng