Kesalah pahaman

2221 Kata
Kesalah pahaman Tuttt.... tuttt.... “Assalamu’alaikum, iya ada apa zahwa Tumben telfon” jawaban dari seseorang diseberang telpon. “Wa’alaikum salam warahmatullah, bisa ketemu enggak” “ada apa, bawa oleh-oleh untuk ku dari malang ya?” terkekeh “iya, aku tunggu di cafe sebrang kampus ya” “jam berapa, aku masih ada piket sampek jam 3” “jam 4 aja pas kamu sudah pulang dari RS” Lalu keduanya mengakhiri dengan salam Sore hari zahwa mendatangi sebuah cafe diseberang kampusnya, dengan memakai gamis krem & hijab warna coklat. Zahwa duduk di meja dekat jendela. Tak lama kemudian fahmi datang. “Assalamu’alaikum zah” fahmi langsung mendaratkan pantatnya pada kursi di depan zahwa. “Wa’alaikum salam warahmatullah” zahwa menatap fahmi “belum pesan makan?” tanya fahmi “belum, aku nunggu kamu dulu” “aku pesenin makan ya” fahmi melihat-lihat daftar menu. “kamu aja, aku uda makan tadi. Aku pesen minum aja dech”ucap zahwa “aku pesenin jus alpukat mau?” “boleh” Fahmi memanggil waiters dan memesan 2 jus alpukat. “kamu gak pesan makan?” “aku makan dirumah aja dech, makan masakan mama” Zahwa mengeluarkan sesuatu dari dalam ransel kecilnya “ini oleh-oleh dariku” menyodorkan sebuah baju sepak bola kebanggaan Malang & sebuah gantungan kunci boneka singa kecil berwarna biru. “beneran nih buatku?” kalau dulu fahmi yang ngasih oleh-oleh kepada keluarganya. Kini dia yang dapat oleh-oleh dari malang “terima kasih ya”. Ucap fahmi yang dibalas anggukan kepala oleh zahwa. Setelah minuman pesanan mereka telah habis, zahwa pamit pulang. Dan keduanya berpisah diparkiran cafe. Zahwa mengendarai Honda Brio merah mulai hilang dari pandangan fahmi. Tak lama kemudian fahmi juga ikut keluar dari parkiran. Malampun tiba, fahmi memakai baju yang diberikan zahwa. Dengan iseng fahmi mengirimkan foto pada zahwa. From : Fahmi “(FOTO) gimana menurutmu, aku ganteng kan?” From : Zahwa “jelaslah ganteng, tp bajunya. Wkwkwkwk” From : Fahmi “bilang aja kamu gengsi mau bilang aku ganteng. Iya kan?” From : Zahwa “kepedean dech” From : Fahmi “hehehe... Lagi ngapain zah?” From : Zahwa “lagi masukin baju kedalam koper” From : Fahmi “emangnya mau kemana?” From : Zahwa “ada study banding ke bandung 3 hari” From : Fahmi “kamu kok gak ada bilang ke aku, lagian kan kamu baru dari Malang. Emangnya gak capek besok langsung ikut study banding” From : Zahwa “enggak kok” *** Hari ini zahwa berangkat ke bandung dengan bus yg sudah disediakan oleh kampus. Zahwa duduk bertiga dengan citra & widya. Di bus mereka semua nampak bahagia melihat sekeliling. Kesejukan & keindahan kota Bandung memuaskan siapapun yg memandangnya. Keesokan harinya semua disebar dibeberapa rumah sakit yg ada dibandung, Nampak pada wajah zahwa yg sangat antusias menanyakan setiap pasien ibu hamil tentang keadaan diri & janinnya. Karna ini adalah salah satu kegiatan yg menjadi syarat zahwa dapat gelar S.pog. Ditempat lain fahmi sedang asyik melempar tawa dengan azriel & fairuz dimana ketiganya lagi dapat shift bareng. Lain halnya dengan rezky yang dapat shift malam. “kapan nich ngelamar zahwa?” ledek azriel “katanya dia pengen dapet gelar SpOg nya dulu” fahmi sudh tidak sabar menunggu waktu itu tiba. “cepetan bro, nanti keduluan orang lho” goda fairuz. Fahmi hanya diam memandangi beberapa foto zahwa diponselnya, tiba-tiba azriel yg melihat sesuatu langsung mengisyaratkan fairuz untuk mengajak fahmi pergi. “kita pergi aja yuk dari sini” kata fairuz “emang mau kemana sih, mending disini istirahat sebentar” jawab fahmi. Tanpa berucap lagi fairuz & azriel langsung membawa fahmi pergi dengan arah yg berlawanan dengan pemandangan yg tidak mengenakan untuk temennya. Fahmi yg merasa aneh pada sahabatnya langsung menoleh kebelakang. Fahmi shok lantas menghampiri orang laki-laki & perempuan yg sedang berjalan ke arah Poli Kandungan. Azriel & fairuz tidak bisa menghalanginya, mereka hanya mampu mengacak rambut dengan perasaan bersalah. Buuukkkk.... Pukulan Fahmi mendarat ke pipi lelaki yg sedang menggandeng tangan seorang wanita yg sesekali memegang perut datar wanitanya. “apa-apaan sih kamu ini, main pukul orang saja? Siapa kamu?” wanita itu mencoba membangunkan sang lelaki yg tersungkur ke lantai. “Kamu sudah tidak mengenaliku lagi? Munafik cih. ..” fahmi yg dipegang oleh 2 sahabatnya mulai berontak “owh ternyata ini yg membuat kamu jarang membalas chatku? kamu bilang kamu sibuk? Ya... Sibuk melayani laki-laki ini?” kemudian fahmi melihat ke nama yg tertera dipintu (POLI KANDUNGAN) “apa maksud kamu datang bersamanya keruangan ini? Apa kamu sudah hamil dengannya? Gak nyangka kamu picik, ternyata gamis & kerudungmu hanya sebagai topeng dari kebusukanmu.” fahmi memperhatikan penampilan si wanita dari ujung bawah hingga ujung atas tubuhnya “dan sekarang penampilanmu juga sudah berubah, terakhir kali aku bertemu denganmu kau masih dengan baju syari mu. Hanya dalam hitungan hari kamu sudah berubah seperti ini. Apa karna laki-laki ini? Aku benar-benar kecewa, kamu tidak ada bedanya dengan w***********g” fahmi yang dienuhi emosi langsung pergi meninggalkan laki-laki & wanita itu. “sabar ya bro” kata azriel “aku pulang ya, tolong sampaikan kepada kepala bagian kalau aku sedang tidak enak badan” kata fahmi yang hatinya sudah hancur “mau aku antar?” tawar fairuz “aku pulang sendiri saja” jawabnya lemas “yakin kamu baik-baik saja mengendarai mobil sendiri?” “yakin” tegas fahmi “hati-hati bro” kedua sahabatnya sebenarnya khawatir membiarkan fahmi pulang dalam keadaan kacau seperti ini. Tp mungkin fahmi memang lagi ingin sendiri. Fahmi tidak mungkin melanjutkan tugasnya dalam keadaan kacau, hingga akhirnya dia memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanannya dia mengendarai mobil dengan sangat kencang tanpa peduli apapun. “jika membuatku harus terbaring lemah di rumah sakit seperti itu dapat membuatmu kembali, akan aku lakukan zah” “tega sekali kamu zah, meninggalkan aku dengan sangat kejam. Mungkin aku masih belum menjadi qawwam mu. Tp bukannya kamu berjanji padaku akan menjadi kekasih halalku setelah kau menggapai cita-cita mu? Mana janjimu zah? Mana?” fahmi memukul-mukul setirnya dengan perasaan yg sudah tidak bisa digambarkan lagi. Setelah memarkirkan mobil digarasi rumah, fahmi berlari kearah kamar. Fahmi membanting foto zahwa yg berada diatas nakas. Membakar semua kenangan tentang zahwa. 2 hari fahmi mengurung diri dikamar. Makanan yg dikirim oleh asisten rumah tangganya hanya menumpuk tanpa dia sentuh. *** Hari ini Semua mahasiswa sudah akan pulang ke jakarta. Widya & citra sangat heran melihat raut wajah zahwa yg nampak sangat kebingungan dengan memegang ponselnya. “kenapa zah?” tanya widya “gak apa-apa kok” mulutnya mungkin bisa berbohong, tapi raut wajahnya tidak bisa berbohong bahwa dia sedang ada masalah “tapi wajah kmu gak seperti menandakan bahwa kamu gak apa-apa?” bantah widya “ayolah cerita, kamu gak bisa bohongin kita zah. Kita kan sudah sahabatan dari dulu jadi kita sudah hafal bagaimana tentang diri kamu” tegas widya “anu... Fahmi tidak ada kabar dari hari selasa wid. Apa mungkin dia marah karna setiap dia chat aku selalu bilang kalau aku sibuk. Tapi memang kenyataannya seperti itu kan?” zahwa sedikit membela diri “uda coba kamu hubungin?” tanya citra “uda berkali-kali malahan, tapi tidak aktif” jawabnya gelisah “ya sudah kalau sudah nyampek jakarta, coba kamu temui dia” saran widya & zahwa hanya mengangguk. Sesampainya dikampus zahwa dijemput pak supri. Sepanjang jalan zahwa terus memandangi jalan sekitar, dan tepat didepan RS fahmi bekerja zahwa meminta pak supri untuk berhenti. Zahwa masuk & menuju resepsionis, disana dia menanyakan fahmi. Tp resepsionis itu bilang kalau fahmi sedang tidak ada piket hari ini. *** “Assalamualikum” zahwa memasuki rumah “wa’alaikum salam, sudah pulang nak?” kedatangannya disambut bahagia oleh mamanya Zahwa menyalami mamanya yg sedang membukakan pintu & memeluknya. “hei, kenapa kamu sayang?” farida yang melihat wajah anaknya murung dengan spontan langsung mengintrogasinya. “fahmi sepertinya marah padaku ma” zahwa mulai curhat pada mamanya. “ayo duduk dulu” farida mengajak anaknya duduk di sofa ruang tamu “memangnya ada apa?” farida mengusap punggung anaknya “2 hari dia tidak ada kabar, tidak biasanya dia seperti ini. Bahkan dia yg selalu chat zahwa dalam keadaan apapun. Sudah zahwa hubungi tapi no nya tidak aktif ma” “coba kamu telfon mamanya” ide mamanya “owh iya ya ma, zahwa lupa kalau masih nyimpan no nya tante aminah. Mama cerdas deh, terima kasih ma... Mama memang mama yg terbaik buat zahwa” zahwa memeluk mamanya & berlari menuju kamarnya. “kalau ada maunya aja peluk-peluk, giliran udah dapat solusi main kabur aja. Dasar anak muda yg lagi kasmaran” farida menggeleng-gelengkan kepalanya lalu pergi menuju dapur. Tuttt... Tuttt... Tak lama telfon zahwa diangkat oleh mama fahmi “Assalamualikum tante” “wa’alaikum salam nak zahwa” “hmmm... Fahmi ada tante?” “hhhh. ..” terdengar hempasan nafas yang sangat kasar dari seberang “Fahmi sudah 2 hari mengurung diri dikamar zah, dia gak mau bicara apa yg sedang terjadi. Apa kalian ada masalah?” amina turut mengintrogasi zahwa. “setau zahwa kami tidak ada masalah tante, tiba-tiba fahmi tidak ada kabar” jawabnya jujur. “coba kamu kesini, bujuk dia. Mungkin kalau kamu yang membujuknya dia pasti luluh” suruh amina “InsyaAllah nanti sore zahwa kesana ya tante” Lalu zahwa mengakhiri percakapannya *** Sore hari zahwa memenuhi permintaan amina mama fahmi. Tok tok tok... “Assalamualikum tante” “wa’alaikum salam nak zahwa” “boleh zahwa bertemu dengan fahmi?” “ayo tante antar kamu ke kamar fahmi” “terima kasih tante” Mereka berjalan ke sebuah kamar dimana fahmi berada didalamnya “fahmi” “iya masuk” suara lirih terdengar dibalik pintu. “tante pergi dulu ya zahwa” amina menepuk bahu zahwa pelan & zahwa mengangguk dengan melempar senyum pada amina. “Assalamualikum fahmi” “MAU APA KAU DATANG KEMARI?” bentak fahmi “kenapa denganmu fahmi? Aku tidak mengerti dengan sikapmu” perih rasanya hati zahwa, tidak pernah dia mendengar fahmi membentaknya seperti saat ini. Setau zahwa fahminya akan selalu mengalah & selalu berkata lembut padanya. “TIDAK USAH BERPURA-PURA, AKU SUDAH MUAK PADAMU. KEJADIAN DIRUMAH SAKIT SUDAH JELAS. DASAR w************n, w***********g, CEPAT KELUAR DARI KAMARKU” Fahmi mendorong kasar zahwa keluar kamar hingga zahwa jatuh kelantai. Zahwa berlari keluar tanpa pamit pada aminah. WANITA JALANG, w************n, kata itu selalu menghantui pikiran zahwa. Ntah apa yang telah terjadi hingga fahmi mengatakan kata rendahan itu terhadapnya. Sepanjang jalan zahwa terus menangis. Zahwa terus memikirkan kata-kata itu, tidak menyangka bahwa fahmi tega mengatakan hal sekeji itu terhadapnya. Sepulang dari rumah fahmi, zahwa mengurung diri dikamar. “zahwa” suara itu menyadarkan zahwa yg melamun & duduk memeluk lututnya di atas ranjang tempat tidurnya. “iya ma?” jawabnya lirih. “kamu kenapa nak?” “zahwa gak tahu ma, zahwa salah apa. Fahmi bilang zahwa w***********g & w************n ma” zahwa menangis & memeluk erat mamanya “sudah tenangkan hatimu” farida mengusap punggung anaknya “habis ini masuk sholat magrib. Sholatlah minta petunjuk padanya. Terus turunlah untuk makan malam, papa & kakakmu sudah datang. Nanti kita makan malam bersama” farida keluar dari kamar zahwa. Zahwa mengenakan mukenahnya, menghamparkan sajadahnya. Selesai sholat magrib zahwa langsung mencurahkan isi hatinya pada Sang Pencipta. “Ya Rabbul Izzati, berikanlah ketenangan pada hati hamba. Permudahkan Lah setiap masalah yg tengah hamba hadapi Ya Rabb, hamba percaya Engkau tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-hamba-Mu Ya Rabb. Aaminn” Zahwa melakukan sujud syukur, kemudian melipat mukenah & sajadahnya. “zahwa, cepat turun. Kita semua menunggumu” teriakan farida membuat kaget zahwa. Zahwa langsung turun memenuhi teriakan mamanya “itu dia akhirnya turun juga” ucap mamanya “apaan sih ma” jawab zahwa “papa & kakak kapan datang dari bogor? Cukup memang second honeymoon nya 3 hari kak? Terus kak fajar mana?” zahwa clingak clinguk mencari sosok kakak iparnya. “itu dia baru selesai mandi” tunjuknya pada laki-laki yg sedang menuju ke arah mereka. “mas fajar kenapa pipinya lebam seperti itu?” tanya zahwa penasaran “di KDRT ya? Tega banget kamu kak nyakitin mas fajar?” “sembrono kamu dek, senengane ngarang-ngarang” zahira terlihat emosi dengan tuduhan zahwa, & mengingat apa yg terjadi pada suaminya hingga wajahnya lebam tambah membuat emosinya terbakar. “terus kenapa dong pipi kak fajar?” zahwa mengintrogasi zahira. “fajar dipukul dengan tiba-tiba oleh seorang dokter saat dirumah sakit nganterin zahira chek kandungan” tegas papa Zahira adalah kembaran zahwa yg tinggal dengan neneknya di Malang. Mereka dipisah karna keadaan, dimana saat itu zahwa sakit keras. & kata para petua pantang merawat anak kembar identik dalam 1 rumah. Maka dipastikan salah satunya akan kalah. & saat itu karna kondisi zahwa yg sangat menghawatirkan maka zahwa lha yg tinggal dengan mama papanya sedangkan zahira tinggal bersama kakek neneknya. & teman-teman zahwa maupun zahira jarang ada yg tahu kalau mereka punya kembaran.& disini ada fajar, dia suami zahira. Mereka ikut ke jakarta saat sehari setelah acara resepsi mereka yg tertunda 3 bulan. Mereka akan tinggal di jakarta, karna dedy papa sikembar mengalihkan salah satu kantornya untuk menantunya fajar. “tunggu-tunggu, kakak tau enggak siapa nama dokter yg memukul kak fajar?” tanya zahwa karna merasa ada yang janggal. Zahwa jadi ingat kata-kata fahmi “TIDAK USAH BERPURA-PURA, AKU SUDAH MUAK PADAMU. KEJADIAN DIRUMAH SAKIT SUDAH JELAS. DASAR w***********g, w************n, CEPAT KELUAR DARI KAMARKU” “sempet dikit, lek gak salah jenenge enek zulfikar e” jawab zahira dengan mulut manyun karna harus mengingat lelaki yg memukul suaminya. Deg... Apa mungkin itu fahmi, Zulfikar Fahmi Ahsan. Kalau iya, pasti dia sudah salah paham. “de’e ngomel-ngomel gak jelas pokoe, ngilokne aku sak karepe dewe. Aku sing gak ngeroso yo gak tak ladeni, mek aku mangkel de’e moro-moro nunjek fajar” jelas zahira “jane kudu tak kruek raine, tp fajar nahan aku” lanjutnya. “kak zahira periksa di rumah sakit mana emangnya kak?” zahwa makin antusias mengintrogasi kembarannya, zahwa mulai menerka-nerka “di siloam kebun jeruk, opo’o emange?” zahira juga terlihat penasaran. “fix ma, itu pasti fahmi yg mukul kak fajar. Pasti dia kira kak zahira itu zahwa” zahwa membenarkan dugaannya. “emang kamu gak bilang kalau punya kembaran?” tanya papanya dengan sambil mengunyah makanan dimulutnya. “belum sempat pa” zahwa merasa menyesal belum pernah cerita. “siapa pa? Pacarnya zahwa?” tanya zahira dengan logat jawanya yg masih lekat. “sepertinya begitu, cuman kembaran kamu gak mau dibilang pacaran. Tp nempel terus kayak perangko” tegas mama “apaan sih ma emang bener zahwa gak pacaran sama fahmi, kita Cuma sahabatan doang kok” zahwa kesal “ya sudah zahwa mau ke rumah fahmi dulu ya, mau jelasin ke fahmi apa yg sebenarnya terjadi” zahwa sudah mau berdiri tapi langkahnya tertahan dengan ditangkapnya tangannya oleh sang mama “hey... Mau kemana? makan malam dulu. & jelasinnya ke fahminya besok pagi aja” jelas mama “hhhh...baiklah” zahwa akhirnya duduk kembali. Zahwa ingin rasanya mempercepat waktu. *** Keesokan harinya zahwa mendatangi rumah fahmi, tapi fahmi ada di rumah sakit. Saat zahwa ke rumah sakit, katanya fahmi lagi sibuk tidak bisa ditemui. Hingga akhirnya zahwa memutuskan pulang ke rumah. Namun Zahwa tidak putus asa dia terus berusaha menemui fahmi, tapi hasilnya nihil fahmi sulit ditemui. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN