Seharian ini, Angga dan Galuh menemani Andari ke mana pun gadis itu mencari keberadaan Ayah kandungnya. Tapi nihil. Angga bahkan mengajak Andari ke perumahan lain yang informasinya ia dapatkan dari seorang kenalan. Namun, tak ada tanda-tanda keberadaan Ayah kandung Andari itu di setiap perumahan yang mereka datangi kemudian. Rasa lelah yang diabaikan, kini mulai membuat sendi-sendi tubuh mereka terasa kaku dan sakit. “Kak, pulang aja yuk! Kita juga belum makan dari siang tadi,” rengek Galuh setengah membujuk. Hari sudah mulai petang. Mereka sudah berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Mencari dengan sedikit informasi dan petunjuk yang dimiliki. Andari tersadar. Ia terlalu sibuk mencari sampai lupa kalau ada Angga dan Galuh yang tak ia pedulikan kondisinya. “Galuh maaf. Kak And