“Jadi kamu pria yang sudah mengabaikan Andari kemarin?” dengus Pras. Angga masih menatap Pras dengan seraut santai. “Sepertinya Anda banyak tahu soal saya dan Andari.” Pras mendengus lagi. “Kalau kamu masih belum selesai dengan masa lalu kamu, lebih baik tinggalkan Andari,” titahnya. “Apa hak kamu mengatakan itu?” “Karena aku masih peduli pada Andari.” “Kalau masih peduli kenapa meninggalkannya?” Pras terdiam. “Saya rasa kamu sudah bukan siapa-siapanya Andari lagi.” “Kamu juga bukan siapa-siapanya,” balas Pras dengan bodohnya. “Bukankah tadi kamu dengar saya mengatakan kalau saya adalah calon suami Andari?” “Calon. Belum suami. Bisa saja kamu juga meninggalkan Andari lagi karena belum bisa move on dari mantan kamu itu,” pedenya lagi-lagi malah menunjukkan kebodohannya. Cinta yan