Tut … tut … tut …. “Halo?!” “Halo, Om RW Rendy. Masih ingat sama aku?” “Siapa ini?” tanya pria itu kemudian. Rendy tentu tak menyimpan kontak nomer milik Galuh kecuali milik Andari. Karenanya pria itu tak mengenali nomer Galuh ketika menghubungi nomer ponselnya. “Aku Galuh. Anaknya Bunda Andari sama Ayah Angga?” Rendy tampak terdiam di seberang telepon sana. Membuat Galuh jadi mengerutkan alisnya heran. “Halo, Om? Kok diem, sih?” “Bunda Andari?” “Iya. Kak Andari yang Om tolong ketemu Pak Hartanto. Kan calon istrinya Ayah aku. Makanya aku manggilnya Bunda.” “Oh. Jadi mereka jadian beneran, ya?” respon pria itu di seberang telepon sana. “Maksudnya gimana, Om?” Galuh tak menyadari kalau Rendy sudah tahu kebohongan mereka waktu itu. “Lupakan! Ada apa kamu menghubungi saya?” tanya