Her Savior 41 - Meragu

2344 Kata

Angga ragu-ragu untuk menelepon Andari dan membicarakan apa yang baru saja ia, ibunya dan sang anak perbincangkan. Ceklek …. Kreyettt …. “Ayah belum nelepon Bunda juga?” Angga menggeleng. “Selak mbengi to, Yah.” Menghembuskan napas panjang dan berat, pria itu menepuk kasur kosong di sisinya. Galuh pun mendekat menghampiri sang Ayah yang tampak gelisah galau merana itu. Sambil mengusap dan membelai rambut panjang anak gadisnya itu, Angga mulai bercerita kalau ia dan Andari sudah sepakat perihal perkenalan pada keluarga gadis itu. “Ya dibicarakan lagi to, Yah. Dikomunikasikan,” protes Galuh karena sang Ayah menolak menanyakan perihal yang mereka bicarakan tadi pada calon Bunda-nya itu. “Ayah hanya ndak mau nantinya malah ribut. Karena Ayah sudah sepakat, Nak.” Galuh bangun dari dudu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN