“Gimana, Om?” tanya Galuh begitu turun dari mobil dan dihampiri Baron. “Telat, Nduk. Bundamu wes budhal setengah jam lalu.” Galuh langsung berjongkok dan memeluk lututnya sambil menangis karena terlambat menemui calon Bunda-nya yang ternyata sudah pergi setengah jam lalu itu. “Bunda, Bunda kenapa pergi? Bunda salah paham. Bunda jangan tinggalin, Galuh. Galuh sayang sama Bunda.” Baron mendesah berat lalu menatap wajah sang sahabat yang juga tampak lelah. “Ono opo to iki ancene?” Baron jelas saja penasaran setelah menerima telepon dari Galuh yang memintanya mencari keberadan Andari di hotel-hotel sekitar Malioboro saat itu juga. Dengan koneksi dan kemampuannya melobi, pria gondrong itu berusaha mencari tahu data-data tamu hotel yang didatanginya sejak tadi. Namun sayang, Andari sudah