Semenjak pertemuan di rumah sakit tempo hari, Regi berusaha menjalin komunikasi denganku entah melalui panggilan telepon maupun chat. Sedangkan aku masih berusaha menjaga jarak sebisa mungkin, untuk menghindari bermain hati dengannya lagi. Regi tipekal pria dewasa yang peka dan nggak main-main terhadap suatu hubungan, iyalah usianya saja sudah 33 tahun, kebangetan rasanya kalau masih mau main-main dalam menjalani suatu hubungan. Aku juga masih menyimpan rapi soal pertemuanku dengan Regi dan belum menceritakan kepada siapa pun, termasuk pada Gisel. Siang ini Regi sudah menungguku di lobi untuk mengajakku makan siang. Saat sedang perjalanan menuju rumah makan tujuan kami, Gisel nggak ada capeknya menghubungiku dan bertanya soal reuni dan bla bla bla seputar reuni. Bosan ... "Kapan acara r