Laki-laki berjaket biru navy itu duduk di atas motornya dengan gelisah. Terdengar hembusan napas panjangnya berkali-kali. Mungkin ia tengah meredam amarahnya yang memuncak. Berkali-kali ia menatap layar ponselnya yang tak juga menyala oleh notifikasi pesan maupun panggilan telepon. Sudah lima belas menit ia menunggu, tetapi orang yang ia tunggu tak kunjung tiba. Seperti biasa, ia harus menunggu kekasihnya untuk waktu yang cukup lama. Ia berdecak kesal. Ingin ia meninggalkan tempat itu dan segera pulang tetapi ada hal yang membuat hatinya tak tenang. Ia bertekad untuk menyelesaikan hari ini. Hingga ia memutuskan untuk tetap menunggu. Lima menit kemudian, sang dewi yang ia nantikan baru muncul dengan wajah yang masam. Tampak kekesalan dan kemarahan di wajah gadis itu. Namun Raditya tak pedu