Danita semakin menyurukkan kepalanya di d**a Yudit, matanya sudah berkali-kali tertutup dan hampir tertidur. Mereka masih berada di atas bukit menikmati pemandangan bintang dan kini sudah hampir tengah malam. Angin semakin dingin terasa sampai ke kulit meski sudah dilapisi oleh sweater dan jaket. Yudit memperhatikan Danita yang terus bergerak tidak nyaman dalam rangkulannya. Tadi dirinya sudah menawari untuk kembali ke tenda tapi Danita bilang masih ingin di sini jadi Yudit menurutinya. “Sebaiknya kita kembali,” ujar Yudit. Dia kemudian bangkit berdiri dengan membawa Danita dalam gendongannya. Sepertinya wanita ini sudah tidak sanggup lagi membuka mata sampai dibangunkan pun tidak bereaksi. Alhasil selain tangannya memegangi Danita, dia harus menerangi jalannya sendiri dengan ponsel. D