Menahan Diri

1926 Kata

Danita berjalan menyusuri lorong setelah keluar dari lift menuju unit apartemennya dengan langkah ringan. Tapi kemudian gerakan kakinya ini melambat saat menyadari siapa yang sedang berdiri tepat di depan pintu unit apartemennya. “Yudit,” nama pria itu langsung saja terucap oleh bibir Danita. Dan seorang yang Danita sebut namanya itu mendongakkan kepalanya. “Bisa bantu aku membersihkan luka?” ucap Yudit. Danita tidak tahu raut wajahnya seperti apa, tapi yang jelas dia terkejut karena Yudit tiba-tiba berkata demikian. Ini soal luka lagi? Danita memutuskan untuk berjalan mendekat karena dia juga perlu untuk masuk ke rumahnya. Tapi sekarang dia juga harus memberi respon pada Yudit, apakah dirinya akan menolak atau tidak. “Bukannya lebih baik ke rumah sakit?” timpal Danita. Danita berdi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN