Saat makan siang, Danita memutuskan untuk makan siang di kantin karena pekerjaannya tidak bisa dia tinggal. Dia tidak mau pulang lembur tapi sepertinya itu tidak akan pernah terjadi. Ini semua gara-gara dia menunda mengerjakan apa yang harus dia kerjakan, sehingga saat menjelang akhir bulan seperti ini dia malah keteteran. Dia duduk di antara karyawan kantor yang dia kenal. Mereka duduk mengelilingi meja panjang yang cukup untuk duduk 12 orang. Walau merasa sedikit risih karena yang dia kenal cuma beberapa saja di antara ke dua belas orang ini, tapi Danita tidak punya pilihan lain karena seluruh kursi sudah punya penghuni masing-masing untuk diduduki. “Udah liat belum penampilan Pak Yudit yang baru?” Danita mendengar seseorang tengah membicarakan Yudit, dia tahu orang itu adalah Vera d