“Pacarnya genteng banget, kak.” Seorang hair styler laki-laki yang sedang memijat kepala Danita tiba-tiba menyeletuk. Danita yang sedang memejamkan mata untuk menikmati nikmatnya dipijat pun kini membuka mata. “Pacar?” tanya Danita dengan nada bingung. “Iya, kak. Pacarnya itu ganteng banget dan keliatan nggak bosen nungguin kakak dari tadi nyalon.” Kata hair styler dengan nada genit. Danita tahu sih kalau hary styler ini agak belok tapi dia masih berpikir siapa sebenernya yang dimaksud ‘pacar’ oleh pria ini. Oh, mungkin Yudit? Danita kemudian menoleh pada Yudit yang kini beralih fokus pada majalah yang tersedia di ruang tunggu. Dari posisinya saat ini, Danita bisa melihat dengan jelas bagaimana Yudit tampak sangat tampan dengan bias cahaya dari luar jendela sebagai property pendukun