Ranjiel dan Lia masih duduk dengan posisi yang sama, mereka terdiam dan tak ada yang bicara. Setelah Lia mengutarakan isi hatinya dan membawa Ranjiel mengakhiri hubungan, keadaannya benar-benar tak nyaman. Ranjiel yang merasa Lia terlalu menginginkan hal yang tak seharusnya, dan Lia yang terus berspekulasi jika Ranjiel tidak mencintainya. Suara embusan napas Ranjiel terdengar agak kasar, keputusan yang harus ia ambil benar-benar sulit. Bagaimana ia bisa menyentuh Lia, bagaimana perjuangannya selama ini dalam menjaga pacar tercinta? Apa Lia benar-benar menginginkan itu terjadi saat ini? Apa pacarnya itu tidak berpikir tentang kejadian yang akan terjadi di masa depan? Ada banyak sekali pertanyaan yang menari di benak Ranjiel, dan sialnya semua pertanyaan itu membuatnya tersiksa lahir dan ba