Ranjiel baru saja ingin kembali ke kelasnya, ia melewati kelas lain dan berjalan santai. Cowok tampan itu terlihat tidak peduli dengan beberapa cewek cantik yang sejak tadi juga menatapnya penuh minat. Sekarang, ia sedang malas mencari seorang selir, yang ada di otaknya hanya cara untuk mengungkap apa yang Tuti dan pria asing itu lakukan di belakang sekolah. “Babang Anjiel, tunggu bentar.” Seorang cewek dari salah satu kelas yang Ranjiel lewati memanggil, tidak lupa pula cewek itu melangkah cepat ke arah cowok pujaannya itu. Wajahnya manis, dengan kulit sawo matang, dan matanya yang agak sipit. Jangan lupakan kedua ginsulnya yang terlihat saat sedang tersenyum, dengan satu lesung pipi pada bagian kiri. Ranjiel yang baru saja ingin berbelok arah segera berhenti, ia menatap k