Bersaing dengan Masa Lalu

1546 Kata

"Belum ada sih, Dri. Kerangka yang kemarin itu juga bukan gerombolan korban angin tornado waktu itu. Tapi korban hilang." Ia menghela nafas. Ya sudah lah. Tak masalah kan? Ia juga tak terburu-buru. Ia menutup telepon begitu samar-samar mendengar suara Liese dan anaknya. "Sorry ya...." "Gak apa-apa. Santai aja. Jadi makan kan?" Liese mengangguk. Tentu saja menerima tawaran dadakan. Berhubung ia juga ada di mall dan Adrian berada tak begitu jatuh. Alhasil ya mereka bertemu untuk makan bersama. Sebenarnya sih, Liese mulai risih. Karena sepertinya mulai banyak yang menyadari keberadaannya. Ia tentu saja mensengar bisik-bisik itu walau berpura-pura tak tahu. Tiha di restoran, Adrian sengaja memesan tempat yang hanya untuk mereka. Ya biar Liese dan anaknya nyaman juga. Walau nyatanya memang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN