Dasar Pelac*r!

1724 Kata

Gaun mini lagi untuk ke sekian kalinya. Ia dijemput di bandara begitu tiba di Singapura. Jeremi muncul dengan mobil seperti biasa. Ia tak pernah menyetir. "Segar banget tuh muka kayaknya." Ia tak memberikan respon. Hanya cukup senang karena beberapa hari yang lalu kan Alan menghubunginya. Bertanya apa ia sakit atau tidak? Karena Reifan mengkhawatirkannya. Yeah dengar nama Reifan diikuti mengkhawatirkannya ya luluh hatinya. Makanya, kemarin ia mendatangi kantor Reifan. Walau tak bertemu cowok itu, ia sengaja menitipkan makanan untuk Reifan. Bahkan ada pesan balasan dari Reifan. Walau hanya ucapan terima kasih. Yang makan makanannya jelas lah bukan Reifan. Hahahaha. "Ayo buka, sayang!" "Jeeeeer!" Ya mau menjerit kayak apapun, Jeremi selalu punya celah untuk mengeluarkan dalamannya. Mau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN