"Hei, Liese. Apa kabar?" Wajah sendunya berubah sumringah. Agak kaget juga dengan kehadiran Anneliese. Tidak sendiri tentunya. Ada anak kecil yang ia bawa dan kini melambaikan tangan ke arahnya. Reifan terkekeh. Ia tampak berjongkok untuk menyejajarkan tingginya dengan anaknya Anneliese. "Siapa namanya?" "Dia gak bisa bahasa Indonesia, Rei." Aaah. Reifan terkekeh. "What's your name?" "I'm Ammy, uncle!" Reifan tertawa. Tentu saja merasa lucu dengan gadis kecil ini. Senang juga melihatnya. Kemudian ia berdiri lagi. "Anak lo?" Liese mengangguk. "Boleh masuk?" "Ah ya jadi lupa nawarin. Masuk, Liese. Tapi gue tinggal sendiri di sini. Gak apa-apa kan?" "Gak apa-apa. Gak ada yang marah kan?" Ia hanya tertawa. Reifan menutup pintu apartemennya. Toh tidak berduaan amat sama Liese. "Ko