Benar-Benar Mimpi

1312 Kata

Ia memberanikan diri untuk menegurnya. Walau tentu saja gugup. Kenapa? Sudah belasan tahun ia tak pernah melihatnya. Jadi ada kemungkinan orang telah berubah bukan? Namun ternyata disambut senyuman bahkan sapaan... "Hei, Adrian...." Hal yang tentu saja mengembangkan senyuman Adrian. Ternyata benar ya? Ia tak salah orang. "Anneliese?" Perempuan itu terkekeh. Tentu saja. Ia masih tahu muka Adrian. Karena ia terus memantaunya hingga ya suatu hari di mana Adrian akhirnya pamer punya pacar, ia memutuskan untuk berhenti memantaunya. Sakit hati? Mungkin patah hati kali ya. Kalau sakit hati kan seakan-akan Adrian menyakitinya. Pada kenyataannya, ia yang pergi meninggalkannya. Ya kan? Adrian tentu tak menyangka. Disaat ia tak berniat mencarinya, ia malah muncul di hadapannya begitu saja. Buk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN