Bioskop

1625 Kata

"Pulang jam berapa?" "Lo mau jemput?" Zikri berdeham. Tata menghela nafas. Ia jadi takut sebenarnya. Takut gak bisa membalas kebaikan Zikri. Karena Zikri sepertinya tulus. Jadi serba salah kan? "Sore sih. Jam setengah lima gue udah kelar." Zikri mengangguk. Cowok itu berangkat kerja tentunya. Sementara Tata dengan pikiran berkecamuk masuk ke dalam gedung fakultas. Ia masih tak paham sih kenapa Zikri memilihnya dari sekian banyak perempuan. Aneh kan? Tapi matanya tidak katarak. Tidak buta. "Apa kejedot ya?" Hahahahaha. Ia pusing. Mana meladeni mahasiswa pula. Jelas berbeda dengan mahasiswanya di Korsel sana. Apalagi di kampus unggulan begitu kan kebanyakan sih baik-baik. Kalau di sini, banyak mahasiswa yang meremehkannya. Kenapa? Karena ia diperkenalkan sebagai dosen lulusan Korse

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN