Tsabit. Shilla mengerjab-erjab. Ya agak kaget juga dengan keberadaannya. Sejujurnya, sedari awal pun, Tsabit sudah ada. Hanya saja tadi tak mendekati Shilla. Sekarang? Tak sengaja. Kebetulan sedang mengobrol dan melihat Shilla hampir terjatuh ya ditolong lah. Reifan yang dari jauh sana saja sampai terhenti langkahnya. "O-oh...gak apa-apa, kak. Makasih." Tsabit mengangguk. Tangannya dilepas Shilla dan gadis itu berjalan menuju Ali. Ya mengajaknya pergi karena ia ada panggilan darurat. "Dokter Tsabit juga alumni sini?" Shilla mengangguk. Ia ingat kalau Tsamara yang bukan alumni sini. Karena Tsamara itu sekolah di Jakarta. Tsabit memang masih di sini. "Bisa-bisanya elu ketemu dia lagi." Rasanya sudah dua kali juga bertemu. Tapi ya sebatas wajar. Walau kini Tsabit tak berhenti melihat S