Katanya, Sahabat Harus Menyayangi. Dan, Inilah Caraku

2526 Kata

"Bang Gala udah empat hari nggak main deh, Mbak." "Lagi ngerampungin editan dia." "Emang lama ya begitu tuh?" "Ya dia ngerjainnya malem doang. Siangnya sibuk sama kawan-kawannya itu." "Yak, pemirsa. Apal bener deh ah." Aku mengangkat kedua tangan dan memberinya tatapan menurut-lo? "Tiap detik dia laporan, tolong dong. Gimana gue nggak tau. Udah kayak anak lapor emaknya." "Bukan kayak ke pacarnya?" Seketika, aku menatap Aliqa horor. Nih anak kenapa. Aku tidak merasa mama membuat makanan yang aneh, tapi sepertinya Aliqa ini benar-benar miring otaknya disebabkan oleh Hattala. Logis kan? Iya emang. Patah hati, jatuh cinta dan terjebak dalam perasaan nyaman, itu sama-sama nggak guna! Menyebalkan kesemuanya. Dan, oh, apa-apaan ini bocah ingusan menatapku seperti itu. Dia kira ... dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN