Katanya, Menyayangi. Terus Kenapa Pergi? (2)

2516 Kata

"Waktu kamu main sama Kalingga yang pertama setelah kalian nggak ketemu itu, Gala masuk ke rumah. Dia bilang udah ketemu kamu di luar. Dia peluk Mama, nangis dia, Wa." Entah bagaimana caranya mama membopong tubuhku, yang jelas sekarang aku sudah di atas kasur, bersandar di kepala ranjang. Tanganku mendekap erat benda persegi peninggalan Gala karena aku meminta Mama untuk tidak menjauhkannya dari radarku. Tuhan, mama ... Bunda .... tolong, aku ingin melihat Gala. Aku membutuhkan cengirannya demi mengusir sesak di d**a. Aku perlu memandangi aura jenakanya agar tak ada rasa sakit lagi. Aku nggak bisa membayangkan bagaimana ke depannya tanpa dia. Okay, aku memang paham kami tak selamanya bersama, tetapi aku juga nggak tahu kala rasanya harus sesakit ini. Dia berbohong. Katanya dia akan sela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN