Chapter 19 - Takdir

1731 Kata

Agam hanya menaikkan bahunya sembari masuk ke dalam. Dia tidak mengerti kenapa Serena menyikutnya barusan. Dia menyimpans makanan itu di dalam tudung saji. Serena sudah duluan mendahuluinya dan membawa sirup itu ke halaman belakang. Ternyata, Serena menunggunya di persimpangan. Agam langsung mengambil nampan itu lalu pergi menunjukkan arah kepada gadis itu. “Disini, tidak secantik halaman belakangmu tapi aku punya kolam renang dan rumah pohon kecil.” jelas Agam. Serena langsung melihat rumah pohon itu, disana ada gazebo kecil yang cukup untuk dua orang. “Wah, ini sangat bagus.” Dia berjalan mendekati pagar yang mengubungkan dengan kolam renang. Di sekeliling pagar dikelilingi bunga dengan bermacam-macam warna. Ketika dia melangkah keluar, dia melihat kilat menyambar. “Astaga, sepert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN