“Daddy, kenapa diam saja? Apa Daddy sudah kehabisan rencana? Apa kita akan menerima begini saja?” tanya Anshori pada ayahnya yang sejak tadi duduk dihadapannya dengan rambut yang berantakan.
Mereka dilempar keluar dari kantor dan tidak ada yang mengizinkan mereka masuk, semua jadi terbalik, tak ada lagi yang mau membela mereka dan keluarga Dallaz juga kehilangan banyak uang karena harus menyogok para pemegang saham.
Siapa sangka, sesuatu yang ternyata sulit untuk direalisasikan.
“DADDY!” teriak Anshori.
Daniel lalu tersadar, dan menatap wajah putranya. Daniel mendesah napas halus dan membaringkan kepalanya diatas meja café, mereka memang sedang duduk di café seberang kantor.
Daniel kembali mengangkat kepalanya, dan melihat gedung pencakar langit didepannya yang tak lain tak bukan adal
