"Apa!" Suara teriakan Stefano terdengar mengambang dan membuat seisi kantin menoleh padanya. Dia bahkan tidak menyadari sudah berdiri dari kursinya. Teriakan itu begitu kencang seolah mampu menembus lapisan udara hingga memekakkan telinga. Mata hijaunya menyala penuh kilatan murka ketika pada akhirnya dia mencondongkan tubuhnya di depan Jeremi. "Clara berada disini dan mengaku sebagai tunangan William?" Stefano mendesiskan kalimatnya hendak memastikan penjelasan Jeremi lagi. "Duduklah dulu. Kau menakuti ku." Jeremi menarik kepalanya, menghindar dari jarak keintiman yang tercipta tanpa sengaja. Tetapi Stefano bergeming, matanya memindai keseluruhan ekspresi Jeremi yang tampak tenang. "Berani sekali kau bersikap seperti ini sementara kau susah ketahuan olehku sedang menyimpan kebohongan