Sepasang bola bulat nan menggemaskan itu tak lagi bersinar terang. Cahayanya meredup sudah berganti dengan kekosongan. Sinar rembulan di kala itu pun turut serta meredup. Dinginnya sang angin malam yang berhembus lembut seolah tak mampu mengusik keheningan yang tercipta. Kesepian, di tengah keramaian yang membendung. Kesendirian, seolah seperti jiwa yang mengikat relung hati membisikkan ketenangan. Ketika surai hitam panjang itu tersibak menutupi wajah, sepasang mata indah pun seketika terpejam. Helaan nafas penuh keresahan berkali-kali lolos melewati bibir mungil itu. Perlahan, tangan kecilnya bergerak untuk menepikan helaian rambut di wajahnya. "Angel?" Suara lembut dari balik punggungnya membuat lamunan gadis itu hilang tanpa jejak. Dia lalu membalikkan badan dengan senyum lebar se