Bibir William mengulas senyum lebar, tangannya bergerak lembut mengusap punggung telanjang Angel. Setelah percintaan mereka tadi, perempuan itu langsung jatuh tertidur karena kelelahan. Dagunya bertumpu di kepala Angel, sementara wajah perempuan itu tenggelam ke dalam dadanya. Di bawah kegelapan yang temaram ini, kulit putih mulus Angel begitu kontras membuat William gemas dan kembali mengecupi punggungnya. Ketika merasa pertahanannya mulai goyah, William segera menghentikan aksinya, menarik bibirnya dari kelembutan itu dengan terpaksa. Tangan William bergerak untuk mengguncang pundak Angel perlahan. "Bagun putri tidur. Kau harus makan." Rupanya bisikan lembut itu mampu menembus kedalam mimpi indah Angel, menarik kesadaran sepenuhnya. Dan tahap menunggu lama kedua matanya terbuka lebar.