"Nona Clara sebaiknya anda menjaga sikap mulai saat ini sehingga tidak merugikan diri anda sendiri lagi nantinya." Clara memutar bola matanya jengah, telinganya terasa panas sedari tadi mendengar Erik, lelaki kepercayaan William menasehatinya tanpa letih. Saat ini dia tengah bersandar dengan disanggah sebuah bantal, lukanya pun sudah diobati. Dia sudah terbiasa dengan kekejaman William, luka-luka ini bukanlah sesuatu hal yang patut dikhawatirkan. Selama William masih mengizinkannya untuk meraup udara yang sama dengannya selama itu pula Clara selalu menggunakan kesempatan untuk memiliki William meskipun tahu bahwa nyawanya bisa saja melayang. Tetapi demi cinta, logika pun tak mampu bertindak dan memilih untuk berdiam membiarkan hati menuntun jalannya sendiri. "Tidak bisakah kau menutup mu