Pagi yang mengintip dengan sinar keemasan membawa senyum bahagia di wajah Monica. Saat ini dia sedang duduk di kursi roda dengan mata terpejam dan kepala menengadah membiarkan cahaya mentari pagi menerpa wajahnya. Pulang. Kata itu menjadi obat yang tak tertandingi yang membuat hati Monica membuncah bahagia. Dia sudah sangat merindukan suasana rumah, sebab terbaring di atas kasur dengan ruangan penuh obat-obatan terkadang membuat Monica harus menahan mual sekuat tenaga. "Kau sudah siap sayang?" Suara lembut dari balik punggung Monica membuatnya terpaksa untuk menurunkan kepalanya. "Aku selalu siap jika itu adalah pulang ibu." sahut Monica cepat, wajahnya berseri secerah matahari pagi. Rose tersenyum hangat kemudian menunduk untuk mengecup dahi putrinya penuh cinta. "Baiklah saatnya kit