“Nek, sampai kapan kami disuruh berdiri di luar seperti ini ?” tanya Yoshiki tersenyum. “Ah ! Maaf, maaf... nenek lupa. Ayo masuk.” nenek menepuk keningnya sendiri dan mempersilahkan mereka masuk. Rumah nenek sangat rapi dan nyaman hingga Mika sangat menyukainya. Gadis itu memandang berkeliling walaupun ia sedang duduk di ruang tamu mungil itu. Nenek kembali sambil membawakan beberapa cangkir teh. “Aduh, karena kalian datang tanpa memberitahuku dulu, nenek tidak menyiapkan makan siang... kalian pasti capek. Tunggu sebentar ya, nenek buatkan sesuatu.” kata nenek dan ia beranjak dari kursi. “Ah, nek. Boleh saya membantu ?” tawar Mika dengan tersenyum. Nenek hanya menatapnya. “Tidak. Tidak perlu. Sepertinya kau kurang pandai memasak.” kata nenek masih