Menjelang sore, Mika melihat nenek Yoshiki berjalan ke arah belakang rumah. Gadis itu mengikutinya dan melihat beliau berjongkok di depan tumpukan kayu bakar. “Nenek sedang apa ?” tanya Mika menunduk memperhatikannya. “Ah, nenek mau membuat air panas untuk mandi.” jelas nenek tersenyum dan menyusun kayu bakar di bawah perapian besi itu. Mika langsung bergerak membantunya menyusun kayu bakar itu. “Biar aku saja yang melakukannya nek.” senyum Mika. “Ah, tidak usah Mika. Dari tadi kau terus yang melakukan semuanya...” tolak nenek yang merasa tidak enak hati. “Tidak apa, nek. Aku senang melakukan pekerjaan rumah tangga. Nenek istirahat saja dulu, akan kuberitahu jika airnya sudah panas.” kata Mika riang. Nenek menghela napas sambil tersenyum memandangn