Sudah hampir sebulan ini Yoshiki sangat sibuk dengan pekerjaannya. Ia memang sudah pernah mengatakannya pada Mika jika ia sedang ditugaskan untuk mengerjakan sebuah proyek besar dan akan sibuk selama beberapa hari ke depan. Karena itulah, Mika berinisiatif untuk membawakannya bekal makan siang agar Yoshiki tidak perlu repot-repot pulang ke rumah. Micchan pun terkadang tidak berani mengajak ayahnya bermain karena raut wajah Yoshiki sangat serius belakangan ini. Mika memilihkan biji-biji semangka dari buahnya dan memberikannya pada Micchan. Micchan bingung bagaimana untuk menyimpan biji-biji tersebut. Ia kemudian melihat selembar kertas di meja. “Ibu, ini masih dipakai ?” tanya Micchan sambil menunjuk kertas itu. Mika memandang ke arah kertas itu sekilas. “Sepertin
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari