Hari pernikahan mereka tiba. Cuaca cerah seperti mendukung kelangsungan acara. Bahkan burung-burung gereja ikut bersiul seakan menyorakkan ucapan selamat pada kedua insan itu. Mika yang sudah mengenakan gaun pengantinnya sedang duduk menunggu untuk di rias. Yoshiki langsung masuk ke dalam ruangan Mika tanpa mengetuk terlebih dahulu. “Sudah siap ?” tanya Yoshiki saat membuka pintu. “Belum. Penata rambutnya sedang di belakang.” jawab Mika berdiri memandang Yoshiki yang sedang menutup pintu. Saat pria itu berbalik, ia langsung tercengang melihat pengantinnya yang sangat luar biasa. Gaun putihnya tercetak sempurna di tubuh Mika. Bahkan wajahnya yang belum dirias pun tetap terlihat cantik seakan telah selesai didandani.