"Nyonya. Sebentar kita harus melapor kepada Pak Hansen. Agar beliau yang menyiapkan mobil mana untuk kita jalan..." ucap Melina memberi pengertian kepada Windy. "Heii-heii-heii...siapa bilang kita akan menggunakan mobil? Kita jalan kaki, tau!" sahut Windy dengan penuh semangat. "Itung-itung jalan-jalan sore, nyari yang kang seblak, kang cilok, kang bakso...biasanya mereka suka sore lewat bukan?" imbuh Windy dengan santai. "Nyonyaaa!! Kalau Tuan Swan tau, bisa murka beliau. Beliau paling alergi dengan debu-debu di luaran..." Melina mencoba mengingatkan istri Tuannya itu. "Dih!! Kaga nikmati hidup banget sih jadi orang. Biar tahu aja, ya? Justru makanan pinggir jalan itu makanan yang paling enak..." balas Windy tak perduli dan melanjutkan langkahnya menuju tangga dan menuruninya. Lalu men