Episode 18

1622 Kata

Methalia menatap ranjang yang tak jauh dari sana. Secepat kilat, ia bersembunyi di kolong ranjang dan menetralkan nafasnya. Deg Deg Terdengar langkah kaki yang tengah berjalan menuju ke arah ranjang. Jantung Methalia berdetak tak karuan. Dirinya takut kalau Juna mengetahui posisinya saat ini.  Juna langsung duduk tepi ranjang dan merebahkan dirinya di atas kasur yang empuk. Ia kemudian menatap ke arah lukisan. "Ada yang aneh dengan lukisan itu?"  Deg Jantung Methalia semakin berdetak keras. "Hais, ini lebih menegangkan daripada yang aku kira," gumam gadis itu. Juna kemudian berjalan mendekati lukisan itu. Ia menyentuh dan menggesernya untuk memastikan barang itu masih berada di dalam.  Masih ada. Tidak mungkin kan rubah itu masuk? Lelaki itu curiga dan mengedarkan pandangannya ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN