Mereka berdua langsung terkesan saat melihat orang yang telah berada di depannya. Keduanya jadi salah tingkah. Suasana yang semula cerah kini menjadi suram karena kedatangan seseorang. Orang itu datang dengan berjalan perlahan. Hanya suara langkah kaki yang menemani keheningan itu. Semakin orang itu mendekat, maka jantung keduanya cepat berpacu. Tetesan keringat keluar begitu saja dari pelipis kedua orang yang tengah berdiri di ambang pintu. Deg Deg Glup Tidak ada pilihan lain kecuali menghadapi orang tertinggi di keluarga Barren. Juna harus mengeluarkan suaranya agar orang itu tidak curiga. "Ka-kek," ucap Juna terbata sambil menelan salivanya gugup. "Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku?" tanya Damar. Juna tersentak, "Aku dan Dokter Indra sedang berdiskusi, Kek." Lelaki itu