Darren menatap Methalia dari atas sampai bawah berulang kali. Sesekali, ia melirik Juna yang tengah menahan amarahnya. Lelaki itu kemudian tersenyum tipis. Hasrat untuk menggoda gadis di depannya semakin tinggi. "Aku senang kau datang mengunjungiku," ucap Darren dengan nada lembut. Methalia menyambut perkataan Darren dengan tersenyum tipis. "Senang bisa berbicara leluasa denganmu, Darren." 'Bagaimana bisa dia seakrab itu dengan Darren?' Juna sangat geram melihat mereka saling melempar senyum mabuk asmara. Di depan matanya mereka seperti sepasang kekasih yang lama tak jumpa. 'Tahan, Darren baru saja bangun.' Juna menghela nafas kasar lalu berjalan mendekati Darren. "Tidurlah dengan baik. Kenapa tingkahmu seperti itu, Darren." Darren membuang muka. "Dokter Indra, aku hanya butuh Th
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari