“Eh, sya, aku semalam ngimpi lho.”
Bella sedikit mendekat, mengulas senyum menatap wajah tampan didepannya melalui kaca spion. “Mimpi apa?” tanyanya begitu antusias.
Alan nyengenges kala mengingat mimpi itu, pandangannya fokus menatap depan sana. “Ngimpi dimarahin sama tante, karna aku nyapunya nggak bener. Eh, tadi dimarahin beneran, hahah ....”
Bella menahan untuk tak tertawa, sampai wajahnya terlihat begitu lucu. “Nyapu dimana? Kenapa ada aku juga?”
“Ya dirumah kita lah.” Sahut Alan setelah menghentikan tawa.
Bella nabok punggung Alan pelan, mengalihkan pandangan untuk menutupi tawa. Tapi dalam hati, ia mengucap aamiin berulang kali.
“Kita nanti mulai belajarnya jam berapa, sya?” tanyanya setelah beberapa menit jeda diantara mereka.
Bella terlihat berfikir. “Abis isya’ aja. Soal
