“Kamu sakit?” tanya Kartika ketika melihat wajah pucat Cecil yang baru saja keluar dari kamar mandi. “Masuk angin,” jawab Cecil cepat. Segera dia berlari ke kamarnya untuk berpakaian. Sekaligus menghindar dari pertanyaan lanjutan ibunya. Tapi Kartika yang sudah curiga ketika mendengar Cecil muntah-muntah di kamar mandi langsung mengejarnya dan menghalangi pintu yang akan ditutup putrinya. “Kamu hamil?” tanya Kartika menyelidik. Cecil diam dan membuka lemari. Tidak perlu menjawab karena dia belum mau menjawab saat ini. “Anak siapa?” Gerakan tangan Cecil terdiam pada deretan kaos-kaos rumah. “Anak siapa gimana maksud Ibu? Kalau aku hamil ya berarti anaknya Mario. Dia kan suami aku.” “Jangan menipu Ibu, Cecil. Mario itu cuma sekali tidur sama kamu dan itu belum sampai seminggu. Kalau ka