Part 8-9, Karma Sang Pengkhianat

1569 Kata

Part 8 "Tapi Nad nggak mau nyusahin Bapak sama Ibu selamanya, Bang. Nanad pengen mandiri, Nanad nggak mau selamanya dianggap benalu sama orang-orang karena numpang dikeluarga Acha. Menurut Abang, aku kerja keras selama ini tanpa alasan?" Tatapan iba itu terpancar di wajah Bang Naren saat mendengar keluhanku, simpati yang aku tunggu akhirnya muncul juga. Tidak ingin kehilangan kesempatan, tentu saja aku memanfaatkannya sebaik mungkin. Benar yang dikatakan oleh Marleen, jika aku tidak bisa menjadi Harsa, aku harus merebut apa yang Harsa punya, kepedulian Bang Naren kepadaku adalah kunci untuk merebutnya. Dia yang akan membawaku ke dalam kehidupan yang aku impikan. Terhormat, disegani, berkecukupan, dan dihargai oleh semua orang. Jika tidak menjadi Aryaatmaja, maka aku harus menjadi Cak

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN