Aku semakin memajukan kepala, kembali maju, tapi tidak juga sampai tujuan. Hanya udara yang kutemui bukannya sesuatu yang harus kucium. Penasaran kenapa bisa terasa sangat jauh padahal jarak kami dekat, aku pun membuka mata. Lamgsung mendelik mendapati suamiku bersandar di jok mobil dengan posisi miring sepertinya dia sengaja mengerjaiku. Ia mengedipkan sebelah mata saat bersitatap denganku. "Gak lucu tau, Kak." Aku menatapnya pura-pura ngambek. Kak Adam beringsut mendekat, tangannya bergerak cepat menyentil hidungku. Aku menepis tangannya, masih pura-pura kesal. "Ya habis kamu Sayang, pakai acara memejamkan mata segala maksudnya apa? Malu pada kakak?" Ia tersenyum kecil. "Atau apa?" tanyanya. Pertanyaan yang konyol karena ia pun sudah tahu jawabannya. Ya jelaslah aku malu dia terus mema